Pramuka Ranting Timur
Senin, 31 Januari 2011
Minggu, 23 Januari 2011
Pramuka Garuda
Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan SKK Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat.
Setelah lulus tes wawancara dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi Pramuka Garuda. Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna khusus, baik bagi peserta didik tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh Pramuka.
Daftar isi
* 1 Syarat Pramuka Garuda
o 1.1 Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga
o 1.2 Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang
o 1.3 Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak
o 1.4 Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega
* 2 Medali Garuda
o 2.1 Cara mengenakan medali
Syarat Pramuka Garuda
Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga
Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
* Menjadi contoh yang baik dalam Perindukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma.
* Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga Tata.
* Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Siaga, sedikit-dikitnya enam macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus.
* Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sembilan macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya tiga macam bahan.
* Pernah mengikuti Pesta Siaga, sedikitnya dua kali.
* Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.
* Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.
Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang
Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
* Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
* Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap.
* Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam TKK tingkat Madya, yaitu :
o Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara:
+ TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
+ TKK Pengatur Rumah
+ TKK Juru Masak.
+ TKK Berkemah.
+ TKK Penabung.
+ TKK Penjahit.
+ TKK Juru Kebun
+ TKK Pengaman Kampung
+ TKK Pengamat
+ TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.
o Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
* Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sepuluh macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya lima macam bahan.
* Pernah mengikuti Jambore, Perkemahan, Bakti dan Lomba Tingkat.
* Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.
* Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.
* Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga, misalnya atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.
* Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.
Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak
Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
* Menjadi contoh yang baik dalam gugusdepan, di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
* Memahami Undang-undang Dasar 1945.
* Telah menyelesaikan SKU tingkat Penegak Laksana.
* Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penegak, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan tiga macam TKK tingkat Madya, yaitu :
o Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara :
+ TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
+ TKK Pengatur Rumah
+ TKK Juru Masak.
+ TKK Berkemah.
+ TKK Penabung.
+ TKK Penjahit.
+ TKK Juru Kebun
+ TKK Pengaman Kampung
+ TKK Pengamat
+ TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.
o Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
* Sedikit-dikitnya sudah tiga kali mengikuti pertemuan-pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak, di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.
* Tergabung dalam Satuan Karya Pramuka, dan dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif yang bersifat perorangan atau bersifat bersama, sesuai dengan Satuan Karya yang diikutinya.
* Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung Tabanas yang rajin dan teratur.
* Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya, atau membantu menyelenggarakan pertunjukan kesenian.
* Dapat menjalankan dan memimpin salah satu cabang olah raga, yang dipilih dari cabang olahraga atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.
* Pernah ikut serta dalam kegiatan memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan pembangunan masyarakat di lingkungannya.
Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega
Seorang Pramuka Pandega ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
* Menjadi contoh yang baik di rumah, di sekolah/perguruannya, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
* Memahami Undang-undang Dasar 1945 dan GBHN.
* Telah menyelesaikan SKU tingkat Pandega.
* Sedikit-dikitnya telah tiga kali mengikuti acara yang dipilihnya di antaranya :
o Pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak dan Pandega di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.
o Perkemahan Wirakarya atau Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Dirgantara, Bahari, Bayangkara, Tarunabumi, Wanabakti, Kencana, dan saka lainnya di ranting, cabang, atau daerah.
o Integrasi masyarakat atau peninjauan proyek-proyek kegiatan, atau kunjungan timbal balik diantara Pramuka Pandega antar gugusdepan, ranting, cabang, daerah atau nasional baik secara perorangan maupun secara bersama dalam ikatan satuan, dan membuat laporannya.
* Sedikit-dikitnya sudah tiga kali ikut membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan penyelesaian salah satu atau gabungan dari kegiatan-kegiatan di bawah ini:
o Pesta Siaga.
o Perkemahan Penggalang.
o Raimuna, Perkemahan Wirakarya, Muspanitera, atau Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega lainnya.
* Sedikit-dikitnya telah tiga kali ikut membantu salah satu kegiatan masyarakat, peringatan, peralatan, proyek pembangunan dan lain-lain.
Medali Garuda
Bentuk penghargaan bagi Pramuka Garuda berbentuk medali, memiliki pita dengan warna pinggiran putih dan warna garis tebal di tengah merah, di ujung pita terdapat medali yang terbuat dari metal berbentuk segi lima bergambarkan Burung Garuda yang memiliki tunas kelapa di dadanya, dan memegang pita bertuliskan: "SETIA, SIAP, SEDIA" yang menggambarkan sikap yang dimiliki setiap Pramuka Garuda.
Cara mengenakan medali
Medali dikalungkan dengan pita berada di bawah kacu/pita leher dengan ujung medali berada di luar, di depan kacu/pita leher dan bila dikalungkan berada tepat di ujung tulang dada. Hanya dikenakan pada upacara resmi.
Warna dasar bagi medali tadi beragam, sesuai dengan warna dasar golongan. Bagi Siaga Garuda berwarna hijau, bagi Penggalang Garuda berwarna merah, bagi Penegak Garuda berwarna kuning, bagi Pandega Garuda berwarna cokelat.
Kamis, 20 Januari 2011
Siap Merevitalisasikan Gerakan Pramuka Indonesia
Revitalisasi Gerakan Pramuka
Gerakan kepramukaan atau kepanduan untuk pertama kali diperkenalkan oleh Lord Baden Powell melalui perkemahan remaja di Brownsea Island di selatan Inggeris pada tahun 1907. Perkemahan remaja yang pertama kali dirintis oleh Lord Baden Powell tersebut telah berhasil mengubah anak-anak remaja London yang semula nakal, menjadi tidak nakal, yang semula tidak bertanggung jawab menjadi sangat bertanggung jawab, yang semula tidak peduli lingkungan menjadi sangat peduli lingkungan, yang semula tidak miliki masa depan menjadi memiliki masa depan.
Pada tahun 1912 pendidikan kepramukaan atau kepanduan tersebut dibawa Belanda ke Indonesia, dan sejak tahun 1912 tersebut, gerakan kepramukaan atau kepanduan berkembang dengan pesat di tanah air.
Pada tahun 1961, melalui Keppres No. 238 tahun 1961, pemerintah menyatukan lebih dari 60 organisasi kepanduan di Indonesia kedalam satu wadah yang dikenal dengan nama Gerakan Pramuka. Sejak saat tersebut, perkembangan Gerakan Pramuka cukup menggembirakan. Pada saat ini Gerakan Pramuka telah memiliki Kwartir Daerah di 33 Propinsi, Kwartir Cabang di 456 Kabupaten/Kota, serta jumlah anggota sekitar 21 juta orang. Jumlah anggota Gerakan Pramuka adalah yang terbesar di dunia, karena jumlah anggota kepanduan di seluruh dunia yang tergabung dalam World Organization of Scout Movement (WOSM) hanya sekitar 18 juta orang.
Pada era globalisasi, Gerakan Pramuka mulai ditinggalkan oleh para remaja dan pemuda. Hal ini merupakan tantangan yang berat bagi kita semua, sehingga pemerintah turut mengambil peran melalui Bapak Presiden RI mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka pada saat HUT Gerakan Pramuka 14 Agustus 2006 yang lalu, dan menjadi kewajiban kita bersama untuk mendorong dan mempercepat tercapainya Revitalisasi Gerakan Pramuka. Kita sadari bahwa Gerakan Pramuka mengemban tugas yang mulia, yaitu mendidik kaum muda untuk menjadi insan yang berkepribadian, berwatak, dan berbudipekerti yang luhur, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang pada akhirnya memiliki kemandirian dan menjadi generasi unggul untuk untuk meneruskan estafet pembangunan bangsa.
Untuk mempercepat Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pemerintah juga berpartisipasi dalam memberikan dukungan dana yang cukup besar. Tahun 2006 sebesar Rp 11 Milyar, tahun 2007 sebesar Rp 29 Milyar, tahun 2008 sebesar Rp 48 Milyar. Sedangkan untuk tahun 2009 diusulkan dana sebesar Rp 96 Milyar. Sehingga diharapkan anggaran tersebut dapat mendukung secara penuh upaya revitalisasi Gerakan Pramuka. Sebagai catatan Tahun 2007 dan 2008 masuk dalam mata anggaran Kementerian Koordinator Bidang Kesra.
Guna mendalami kegiatan yang dilakukan Gerakan Pramuka, Kementerian Koordinator Bidang Kesra bekerja sama dengan Kwarnas Gerakan Pramuka dan Forum Wartawan Kesra (FORWARA) melakukan kegiatan Kemah Kesra Bhakti Forwara. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengetahui manfaat secara langsung pendidikan yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka.
Dalam kegiatan Kemah tersebut akan ditindak lanjuti untuk memanfaatkan Pramuka sebagai tenaga pendamping PNPM Mandiri.
Kegiatan Kemah Kesra Bhakti Forwara disimulasikan sebagai Desa Sejahtera. Seluruh peserta dianalogikan hidup dalam suatu ”Masyarakat Desa” yang dalam dinamikanya ingin mewujudkan kesejahteraan mereka. Diakhir kegiatan dikeluarkan ”Maklumat Desa Sejahtera” yang disepakati oleh seluruh peserta kemah untuk dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bersama. Isi maklumat itu adalah sbb: ”Siapkan diri dengan berbagai keterampilan, bantu masyarakat desa lainnya dengan ikhlas hati agar lepas dari kemiskinan dan menjadi desa yang sejahtera lahir batin.
Dengan terbentuknya Kepengurusan Gerakan Pramuka periode 2009-2013 diharapkan muncul terobosan-terobosan baru yang inovatif untuk mendukung revitalisasi Gerakan Pramuka.
Sosialisasi mengenai Gerakan Pramuka melalui berbagai media harus terus dilakukan seluas-luasnya secara sistematis dan berkelanjutan, sehingga dapat dipahami segala lapisan masyarakat yang pada akhirnya menumbuhkan minat terhadap Gerakan Pramuka. Pada kondisi itu Revitalisasi Gerakan Pramuka dapat lebih mudah dilakukan. Pembinaan gugus depan dapat lebih ditingkatkan baik yang berbasis sekolah maupun yang berbasis masyarakat, begitu juga pada kegiatan Satuan Karya dapat lebih optimal dilakukan.
Gerakan kepramukaan atau kepanduan untuk pertama kali diperkenalkan oleh Lord Baden Powell melalui perkemahan remaja di Brownsea Island di selatan Inggeris pada tahun 1907. Perkemahan remaja yang pertama kali dirintis oleh Lord Baden Powell tersebut telah berhasil mengubah anak-anak remaja London yang semula nakal, menjadi tidak nakal, yang semula tidak bertanggung jawab menjadi sangat bertanggung jawab, yang semula tidak peduli lingkungan menjadi sangat peduli lingkungan, yang semula tidak miliki masa depan menjadi memiliki masa depan.
Pada tahun 1912 pendidikan kepramukaan atau kepanduan tersebut dibawa Belanda ke Indonesia, dan sejak tahun 1912 tersebut, gerakan kepramukaan atau kepanduan berkembang dengan pesat di tanah air.
Pada tahun 1961, melalui Keppres No. 238 tahun 1961, pemerintah menyatukan lebih dari 60 organisasi kepanduan di Indonesia kedalam satu wadah yang dikenal dengan nama Gerakan Pramuka. Sejak saat tersebut, perkembangan Gerakan Pramuka cukup menggembirakan. Pada saat ini Gerakan Pramuka telah memiliki Kwartir Daerah di 33 Propinsi, Kwartir Cabang di 456 Kabupaten/Kota, serta jumlah anggota sekitar 21 juta orang. Jumlah anggota Gerakan Pramuka adalah yang terbesar di dunia, karena jumlah anggota kepanduan di seluruh dunia yang tergabung dalam World Organization of Scout Movement (WOSM) hanya sekitar 18 juta orang.
Pada era globalisasi, Gerakan Pramuka mulai ditinggalkan oleh para remaja dan pemuda. Hal ini merupakan tantangan yang berat bagi kita semua, sehingga pemerintah turut mengambil peran melalui Bapak Presiden RI mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka pada saat HUT Gerakan Pramuka 14 Agustus 2006 yang lalu, dan menjadi kewajiban kita bersama untuk mendorong dan mempercepat tercapainya Revitalisasi Gerakan Pramuka. Kita sadari bahwa Gerakan Pramuka mengemban tugas yang mulia, yaitu mendidik kaum muda untuk menjadi insan yang berkepribadian, berwatak, dan berbudipekerti yang luhur, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang pada akhirnya memiliki kemandirian dan menjadi generasi unggul untuk untuk meneruskan estafet pembangunan bangsa.
Untuk mempercepat Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pemerintah juga berpartisipasi dalam memberikan dukungan dana yang cukup besar. Tahun 2006 sebesar Rp 11 Milyar, tahun 2007 sebesar Rp 29 Milyar, tahun 2008 sebesar Rp 48 Milyar. Sedangkan untuk tahun 2009 diusulkan dana sebesar Rp 96 Milyar. Sehingga diharapkan anggaran tersebut dapat mendukung secara penuh upaya revitalisasi Gerakan Pramuka. Sebagai catatan Tahun 2007 dan 2008 masuk dalam mata anggaran Kementerian Koordinator Bidang Kesra.
Guna mendalami kegiatan yang dilakukan Gerakan Pramuka, Kementerian Koordinator Bidang Kesra bekerja sama dengan Kwarnas Gerakan Pramuka dan Forum Wartawan Kesra (FORWARA) melakukan kegiatan Kemah Kesra Bhakti Forwara. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengetahui manfaat secara langsung pendidikan yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka.
Dalam kegiatan Kemah tersebut akan ditindak lanjuti untuk memanfaatkan Pramuka sebagai tenaga pendamping PNPM Mandiri.
Kegiatan Kemah Kesra Bhakti Forwara disimulasikan sebagai Desa Sejahtera. Seluruh peserta dianalogikan hidup dalam suatu ”Masyarakat Desa” yang dalam dinamikanya ingin mewujudkan kesejahteraan mereka. Diakhir kegiatan dikeluarkan ”Maklumat Desa Sejahtera” yang disepakati oleh seluruh peserta kemah untuk dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bersama. Isi maklumat itu adalah sbb: ”Siapkan diri dengan berbagai keterampilan, bantu masyarakat desa lainnya dengan ikhlas hati agar lepas dari kemiskinan dan menjadi desa yang sejahtera lahir batin.
Dengan terbentuknya Kepengurusan Gerakan Pramuka periode 2009-2013 diharapkan muncul terobosan-terobosan baru yang inovatif untuk mendukung revitalisasi Gerakan Pramuka.
Sosialisasi mengenai Gerakan Pramuka melalui berbagai media harus terus dilakukan seluas-luasnya secara sistematis dan berkelanjutan, sehingga dapat dipahami segala lapisan masyarakat yang pada akhirnya menumbuhkan minat terhadap Gerakan Pramuka. Pada kondisi itu Revitalisasi Gerakan Pramuka dapat lebih mudah dilakukan. Pembinaan gugus depan dapat lebih ditingkatkan baik yang berbasis sekolah maupun yang berbasis masyarakat, begitu juga pada kegiatan Satuan Karya dapat lebih optimal dilakukan.
Selasa, 18 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)